Jenis-jenis pasar modal merupakan informasi penting yang perlu dipahami oleh calon investor yang berencana terjun ke dunia investasi.
Setiap investor tentu menginginkan keuntungan maksimal dari investasi yang dilakukan.
Akan tetapi, pasar modal umumnya mengharuskan penggunaan broker dalam setiap transaksi, yang berarti kamu harus membayar biaya broker, sehingga keuntungan yang diperoleh bisa berkurang.
Namun, ada beberapa jenis-jenis pasar modal yang memungkinkan kamu untuk melakukan transaksi tanpa perlu menggunakan broker, yang tentu bisa mengurangi biaya dan meningkatkan potensi keuntungan.
Terdapat berbagai jenis pasar modal yang sering digunakan oleh banyak pihak untuk transaksi. Bagi calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal, simak informasi selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Pasar Modal?
Pasar modal merujuk pada aktivitas yang melibatkan penawaran umum dan perdagangan efek, serta pekerjaan dan lembaga yang terkait dengan efek tersebut, termasuk perusahaan publik yang memiliki hubungan dengan efek yang mereka terbitkan.
Bruce Lliyd menjelaskan bahwa pasar modal berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dan investor melalui perdagangan instrumen jangka panjang, seperti saham, obligasi, dan instrumen serupa lainnya.
Sejarah Pasar Modal
Menyitir buku Effectengids yang diterbitkan oleh Vereeniging Voor den Effectenhandel pada tahun 1939, transisi efek sudah dimulai sejak tahun 1880.
Namun, pada masa itu, kegiatan tersebut dilakukan tanpa adanya organisasi resmi, sehingga catatan transaksi tidak lengkap.
Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 1878, didirikanlah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan komunitas dan sekuritas, yang dikenal dengan nama Dunlop & Koff.
Di Indonesia, cabang bursa efek pertama kali dibuka di Jakarta pada 14 Desember 1912 oleh Bursa Efek Amsterdam. Pasar modal ini menjadi yang tertua setelah Tokyo, Hongkong, dan Bombay.
Bursa efek tersebut didirikan di Batavia karena adanya pembangunan perkebunan besar-besaran pada awal abad ke-19.
Untuk mendukung proses pembangunan, diperlukan modal, yang sebagian besar berasal dari tabungan orang Eropa dan Belanda dengan penghasilan di atas rata-rata.
Sebagai hasilnya, pada 14 Desember 1912, dibentuklah Asosiasi Perdagangan Efek, yang mengelola pasar di Batavia untuk jual beli saham dan obligasi.
Instrumen Pasar Modal
Saat kamu bertransaksi di pasar modal, kamu tentu memerlukan instrumen pasar modal untuk melakukan jual beli, karena instrumen ini berfungsi sebagai barang yang diperdagangkan di pasar tersebut.
Instrumen pasar modal inilah yang akan memberikanmu keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan. Berikut adalah beberapa instrumen pasar modal yang perlu kamu ketahui:
1. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Instrumen ini termasuk dalam investasi jangka panjang yang dapat memberikan imbal hasil tinggi, meskipun risikonya juga besar.
Investasi saham berarti kamu menanamkan modal untuk mendapatkan bagian kepemilikan dari perusahaan tersebut.
Saham dibeli dalam bentuk lot, di mana satu lot berisi 100 lembar saham, dan harga saham setiap perusahaan bisa berbeda-beda.
2. Reksadana
Reksadana adalah instrumen yang memungkinkan investor untuk berinvestasi pada berbagai produk seperti saham, obligasi, dan deposito.
Dana yang terkumpul akan dikelola oleh manajer investasi dan dialokasikan ke berbagai instrumen pasar modal. Ada beberapa jenis reksadana berdasarkan alokasi portofolio, seperti:
- Reksadana pasar uang: Dana dikelola 100% dalam produk pasar uang, cocok untuk investasi jangka pendek.
- Reksadana pendapatan tetap: Minimal 80% dana diinvestasikan dalam obligasi, cocok untuk investasi jangka menengah.
- Reksadana campuran: Kombinasi 1-79% obligasi atau saham dengan 0-20% deposito, cocok untuk investasi jangka menengah.
- Reksadana saham: Minimal 80% dana diinvestasikan dalam saham, cocok untuk investasi jangka panjang.
Reksadana cocok bagi investor pemula yang tidak ingin menganalisis setiap produk investasi secara mendalam.
3. Obligasi
Obligasi adalah surat perjanjian utang antara penerbit dan investor. Investor akan menerima keuntungan dalam bentuk kupon atau bunga yang dibayarkan secara berkala hingga tenor pinjaman selesai.
Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. SBN (Surat Berharga Negara) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan dapat dibeli mulai dari 1 juta rupiah.
4. Derivatif
Derivatif adalah instrumen turunan dari efek utama, dengan tiga jenis utama, yaitu opsi, right, dan warrant:
- Opsi: Memberikan hak kepada pihak tertentu untuk membeli atau menjual saham yang ditentukan oleh penerbit.
- Right: Memberikan hak kepada pemegang saham baru setelah penawaran dari perusahaan pemegang saham lama, dengan harga lebih murah dari harga bursa.
- Warrant: Surat berharga yang memungkinkan investor membeli saham dengan harga, jumlah, dan masa berlaku tertentu.
5. ETF (Exchange-Traded Fund)
ETF adalah produk investasi yang menggabungkan konsep reksa dana dan saham. Dana investor dikumpulkan secara kolektif, namun produk ini bisa diperdagangkan secara real-time seperti saham, dengan kinerja yang mirip dengan reksadana.
Karakteristik Pasar Modal
Pasar modal memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dari pasar lainnya di dunia. Karakteristik ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, seperti pemakai dana, jenis instrumen, jatuh tempo instrumen, tingkat sentralisasi, dan transaksi.
1. Pemakai Dana
Dari sisi pemakai dana, pasar modal melibatkan banyak pihak, seperti individu, pemerintah pusat, dan perusahaan. Permintaan dana ini biasanya terjadi di Indonesia, di mana dana yang tersedia digunakan oleh mereka yang membutuhkan.
Ini memungkinkan perusahaan untuk menghindari ketergantungan pada bank dan bunga pinjaman, serta memberikan keleluasaan dalam pengelolaan keuangan.
2. Jenis Instrumen
Karakteristik pasar modal juga terlihat dari jenis instrumen yang ditawarkan. Instrumen ini bisa berupa utang jangka panjang atau modal perusahaan.
Jika perusahaan mengeluarkan instrumen utang jangka panjang, investor akan mendapatkan bunga atau kupon.
Sedangkan jika perusahaan mengeluarkan instrumen modal, keuntungan akan diperoleh melalui dividen. Kedua jenis instrumen ini tetap memberikan keuntungan bagi investor.
3. Jatuh Tempo Instrumen
Pasar modal umumnya menawarkan instrumen dengan jangka waktu menengah hingga panjang. Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun diperdagangkan di pasar uang atau pasar jangka pendek.
Kebanyakan investor di pasar modal berinvestasi dalam jangka panjang dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek, karena mereka tetap memperoleh keuntungan seiring waktu.
4. Tingkat Sentralisasi
Dari sudut pandang tingkat sentralisasi, pasar modal mencakup wilayah yang luas dan cukup tersebar. Di negara besar, pasar modal lokal atau wilayah sangat penting untuk memperluas kepentingan investor dan pemakai dana.
Hal ini meningkatkan efisiensi pasar modal, memungkinkan investor memperoleh keuntungan yang dijanjikan, dan membantu pemakai dana untuk meningkatkan produktivitas serta kinerja perusahaan.
5. Transaksi
Terakhir, dari sisi transaksi, pasar modal memiliki sifat terbuka dan transaksi dilakukan melalui perantara, yaitu broker.
Kamu akan melakukan jual beli produk investasi dengan menggunakan jasa broker, yang tentunya memerlukan biaya. Penggunaan broker dalam transaksi pasar modal hampir selalu diperlukan.
Jenis-jenis Pasar Modal
Pasar modal tidak hanya terdiri dari satu jenis pasar yang sudah kita kenal sebelumnya. Beberapa jenis-jenis pasar modal memungkinkan kamu untuk melakukan transaksi tanpa menggunakan broker, bahkan tanpa mempengaruhi kondisi pasar itu sendiri.
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar Perdana adalah pasar di mana efek atau surat berharga pertama kali ditawarkan kepada masyarakat sebelum diperdagangkan di Bursa Efek.
Pada tahap ini, saham atau efek lainnya dijual oleh perusahaan kepada investor untuk pertama kalinya melalui perantara perdagangan efek yang bertindak sebagai agen penjual. Proses ini dikenal sebagai penawaran umum perdana.
Harga saham di pasar ini sudah ditentukan oleh perusahaan sebelumnya, bersama dengan jumlah saham yang akan ditawarkan. Mengingat jumlah saham terbatas, tidak semua investor mungkin akan mendapatkan saham sesuai permintaan mereka.
Misalnya, jika ada 100 juta saham yang ditawarkan tetapi permintaan mencapai 150 juta saham, investor yang tidak mendapatkan jumlah saham yang mereka inginkan harus mencari saham yang belum terjual di pasar sekunder.
Jika investor menerima jumlah saham lebih sedikit dari yang mereka pesan, perusahaan akan mengembalikan kelebihan dana yang telah disetorkan.
Banyak investor tertarik membeli saham di pasar perdana karena potensi capital gain ketika saham mulai diperdagangkan di Bursa.
Pada pasar perdana, investor mengisi formulir pemesanan, menyetorkan dana ke rekening dana nasabah, dan menyerahkan bukti setor serta identitas diri.
Proses ini dilanjutkan oleh perusahaan efek ke penjamin emisi untuk mendapatkan penjatahan saham. Setelah konfirmasi, investor akan diberi informasi lebih lanjut.
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, di mana efek yang telah terdaftar di Bursa Efek diperdagangkan. Di pasar ini, investor dapat membeli atau menjual efek yang sebelumnya ditawarkan di pasar perdana.
Transaksi di pasar sekunder terjadi antara investor satu dengan lainnya, bukan antara investor dan perusahaan.
Setelah saham tercatat di bursa, saham tersebut dapat diperdagangkan secara bebas kepada publik. Misalnya, seorang investor yang membeli saham di pasar perdana dapat menjualnya di pasar sekunder untuk memperoleh capital gain.
Di pasar sekunder, harga saham dapat berfluktuasi tergantung pada permintaan dan penawaran yang terjadi, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi ekonomi makro atau kinerja perusahaan.
Berbeda dengan pasar perdana yang memiliki harga tetap, harga di pasar sekunder bisa berubah karena adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Di pasar ini, dana yang diterima dari transaksi tidak masuk ke perusahaan, melainkan berpindah dari satu investor ke investor lainnya.
Investor yang melakukan transaksi di pasar sekunder harus membayar biaya transaksi kepada broker, yang biasanya dikenakan PPN sebesar 10% dari nilai transaksi. Selain itu, pajak transaksi sebesar 0,1% dikenakan pada transaksi penjualan saham.
Transaksi dilakukan melalui bursa yang dikelola oleh perusahaan anggota bursa, dan pemindahan aset dibantu oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Investor yang membeli saham harus melakukan perintah pembelian melalui perusahaan efek, mencantumkan nama saham dan jumlah yang dibeli.
Sementara itu, investor yang menjual saham juga memberikan perintah penjualan melalui perusahaan efek, menyebutkan nama saham, jumlah saham yang dijual, dan harga jualnya.
Transaksi akan terjadi jika ada kecocokan antara perintah beli dan jual di sistem perdagangan bursa.
Pembayaran untuk pembelian dilakukan dalam waktu maksimal dua hari kerja setelah transaksi, dan penjual menerima pembayaran dalam waktu yang sama.
3. Pasar Ketiga (Third Market)
Selain pasar perdana dan pasar sekunder yang sudah dikenal luas oleh investor, ada juga yang disebut pasar ketiga.
Pasar ini merupakan tempat di mana broker dan investor institusional, seperti manajer dana, dapat melakukan transaksi jual beli sekuritas yang biasanya diperdagangkan di bursa formal seperti NYSE.
Pada pasar ketiga, sekuritas tersebut diperjualbelikan tanpa melalui pasar sekunder.
Investor institusional yang berpartisipasi di pasar ketiga, seperti perusahaan investasi dan dana pensiun, bisa membeli dan menjual sekuritas mereka sendiri secara langsung, tanpa melibatkan komisi broker.
Hal ini memungkinkan mereka untuk membeli sekuritas dengan harga yang lebih rendah, karena tidak ada biaya broker yang dikenakan.
Salah satu fitur penting dari pasar ketiga adalah anonimitas. Transaksi dilakukan tanpa pihak lain mengetahui identitas para investor atau broker yang terlibat.
Meskipun ada aturan dan logika tertentu yang mengatur transaksi di pasar ini, informasi yang lebih rinci tidak selalu dibagikan kepada publik, yang mendukung privasi transaksi.
4. Pasar Keempat (Fourth Market)
Pasar keempat mengacu pada pasar di mana pertukaran sekuritas dilakukan secara langsung antara institusi melalui jaringan komputer privat, bukan melalui bursa publik seperti NYSE atau Nasdaq.
Mirip dengan pasar ketiga, pasar keempat memungkinkan sekuritas yang terdaftar di bursa untuk diperdagangkan secara over-the-counter antara broker dan investor institusional.
Perbedaan utama antara pasar ketiga dan pasar keempat adalah bahwa di pasar keempat, tidak ada peran broker dalam memfasilitasi transaksi. Institusi dapat melakukan pertukaran sekuritas secara langsung tanpa perantara.
Pasar ini sering digunakan oleh institusi besar untuk menukarkan sekuritas atau kontrak derivatif, sering kali dengan tujuan untuk menjaga anonimitas atau melakukan transaksi besar tanpa mempengaruhi harga pasar.
Contoh penggunaan pasar keempat termasuk pertukaran opsi derivatif untuk mengelola risiko bunga. Institusi dapat melakukan transaksi ini untuk mengatur bunga tetap atau menghindari fluktuasi suku bunga yang dapat mempengaruhi neraca mereka.
Selain itu, pasar ini juga digunakan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi privat, menghindari dampak perubahan harga pasar yang dapat terjadi di pasar publik.
Transaksi di pasar keempat memungkinkan institusi untuk menghindari biaya broker dan menjaga kestabilan harga pasar, terutama ketika melakukan transaksi besar, seperti yang terjadi pada perdagangan blok antara dana pensiun atau dana investasi.
Fungsi Pasar Modal
Pasar modal memiliki berbagai fungsi penting yang mendukung perekonomian. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi tersebut.
Sebagai sarana untuk meningkatkan modal usaha, pasar modal memungkinkan perusahaan untuk memperoleh dana dengan cara menjual saham.
Saham ini akan dibeli oleh masyarakat, lembaga, perusahaan, dan pemerintah, yang selanjutnya memberikan perusahaan akses ke modal yang dibutuhkan. Pasar modal juga berfungsi sebagai alat untuk pemerataan pendapatan.
Setelah beberapa waktu, saham yang dibeli akan memberikan dividen kepada investor, sehingga penjualan saham ini dapat dianggap sebagai salah satu cara untuk mendistribusikan pendapatan di antara berbagai pihak.
Selain itu, pasar modal dapat meningkatkan kapasitas produksi. Modal yang diperoleh melalui pasar modal memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas mereka, yang pada gilirannya dapat memperluas kapasitas produksi.
Pasar modal juga berperan sebagai sarana penciptaan lapangan kerja. Dengan adanya pasar modal, perkembangan industri dapat terdorong, yang pada akhirnya membuka peluang bagi terciptanya pekerjaan baru di berbagai sektor.
Fungsi lainnya adalah sebagai sumber pendapatan negara. Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah, yang pada akhirnya memberikan kontribusi pada pendapatan negara melalui pajak.
Terakhir, pasar modal juga berfungsi sebagai indikator kesehatan perekonomian.
Peningkatan aktivitas dan volume penjualan di pasar modal menunjukkan bahwa bisnis di suatu negara atau perusahaan sedang berkembang dengan baik, mencerminkan kondisi ekonomi yang positif.
Manfaat Pasar Modal
Pasar modal memberikan banyak manfaat baik bagi perusahaan yang menawarkan saham maupun bagi investor yang melakukan investasi.
1. Bagi perusahaan
- Perusahaan bisa mendapatkan dana secara langsung setelah Pasar Perdana selesai.
- Dengan adanya pasar modal, solvabilitas perusahaan meningkat, yang juga memperbaiki citra perusahaan di mata publik.
- Perusahaan dapat menghimpun dana dalam jumlah besar, yang berguna untuk ekspansi atau pengembangan lebih lanjut.
- Perusahaan tidak terlalu bergantung pada bank untuk pendanaan, sehingga memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan keuangan.
- Tanpa adanya covenant, perusahaan dapat mengelola dana yang dihimpun dengan lebih bebas dan sesuai kebutuhan.
2. Bagi investor
- Pertumbuhan ekonomi dapat memengaruhi nilai investasi, di mana harga saham yang meningkat memberikan peluang untuk memperoleh capital gain.
- Investor yang memiliki saham berhak menerima dividen, sementara pemegang obligasi akan mendapatkan bunga sebagai imbal hasil.
- Investor dapat melakukan diversifikasi dengan berinvestasi pada berbagai jenis instrumen, yang membantu mengurangi risiko investasi.
Sebagai penutup, dengan memahami berbagai jenis-jenis pasar modal, baik perusahaan maupun investor dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mencapai tujuan finansial mereka secara lebih optimal.