BUMA International Catat Pemulihan Meski Rugi Semester I

Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:03:26 WIB
BUMA International Catat Pemulihan Meski Rugi Semester I

JAKARTA - Pendapatan BUMA Internasional tercatat US$730 juta, turun 15% secara tahunan (YoY). Produksi batu bara juga menurun 10% menjadi 38 juta ton, sementara volume pemindahan lapisan penutup (overburden removal) tercatat 209 juta bcm, turun 23% YoY akibat cuaca ekstrem dan penghentian sementara operasi.

EBITDA perseroan mengalami penurunan signifikan menjadi US$64 juta dengan margin 11%, lebih rendah dibandingkan 22% pada periode sama tahun lalu, mencerminkan dampak gangguan operasional terhadap profitabilitas.

Meski demikian, BUMA Internasional tetap mampu mempertahankan disiplin biaya dan manajemen operasional, yang menjadi kunci untuk memperbaiki performa di kuartal berikutnya.

Pemulihan Kinerja Kuartal II/2025

Kuartal II/2025 menunjukkan tren positif bagi BUMA Internasional. EBITDA kuartalan naik lebih dari tiga kali lipat dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi US$50 juta, sementara pendapatan naik 8% menjadi US$378 juta seiring dengan peningkatan produksi batu bara sebesar 8% menjadi 20 juta ton.

Rugi bersih kuartalan pun menyempit menjadi US$10 juta, dan perseroan berhasil mencatat profitabilitas bulanan pada Mei dan Juni 2025. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa strategi operasional dan efisiensi mulai memberikan hasil yang nyata.

Efisiensi dan Optimisasi Biaya

BUMA Internasional telah mengambil berbagai langkah efisiensi. Biaya tenaga kerja per bcm turun hingga 42%, sementara biaya bahan bakar per bcm menurun 17% sepanjang Januari–Agustus 2025. Selain itu, biaya perawatan peralatan juga berkurang 13% berkat pemanfaatan pemantauan kondisi peralatan secara lebih efektif.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pemulihan produksi, tetapi juga memperbaiki struktur biaya untuk meningkatkan profitabilitas jangka menengah hingga panjang.

Belanja Modal dan Likuiditas

BUMA Internasional mengalokasikan belanja modal sebesar US$111 juta pada semester I/2025, meningkat 40% YoY. Dari jumlah tersebut, US$53 juta digunakan untuk pengembangan lokasi baru, sementara US$58 juta dialokasikan untuk pemeliharaan fasilitas yang ada.

Secara likuiditas, arus kas bebas perseroan berbalik positif menjadi US$5 juta, dari posisi negatif US$47 juta pada semester I/2024. Saldo kas juga solid di level US$221 juta, mencerminkan posisi keuangan perusahaan yang relatif kuat meski menghadapi tantangan operasional.

Diversifikasi Pendapatan

BUMA Internasional juga memperkuat strategi diversifikasi. Pendapatan dari batu bara non-termal kini menyumbang 30% dari total pendapatan pada semester I/2025, naik dari 25% pada periode sama tahun sebelumnya. Strategi ini membantu perusahaan mengurangi ketergantungan pada segmen utama dan meningkatkan stabilitas pendapatan.

Tantangan dan Prospek

Meski tekanan awal tahun mempengaruhi kinerja, BUMA Internasional membuktikan kemampuan adaptasi melalui disiplin operasional dan efisiensi biaya yang konsisten. Pemulihan kuartal II/2025 serta profitabilitas bulanan menunjukkan bahwa perusahaan berada di jalur perbaikan yang berkelanjutan.

Dengan posisi kas yang kuat, belanja modal terencana, serta diversifikasi pendapatan yang makin luas, BUMA Internasional optimis mampu menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan gangguan operasional di masa mendatang.

Iwan Fuad Salim menegaskan bahwa momentum pemulihan akan menjadi fondasi bagi strategi jangka menengah perusahaan, termasuk peningkatan reliabilitas, produktivitas, serta pengelolaan biaya secara lebih efisien.

Terkini