Kolaborasi Tari Indonesia Uzbekistan Pererat Hubungan Persahabatan Abadi

Kamis, 02 Oktober 2025 | 09:59:32 WIB
Kolaborasi Tari Indonesia Uzbekistan Pererat Hubungan Persahabatan Abadi

JAKARTA - Seni kembali membuktikan diri sebagai bahasa universal yang mampu melampaui jarak dan perbedaan. Hal itu tercermin dalam pertunjukan kolaborasi tari budaya antara Indonesia dan Uzbekistan, yang digelar di Jakarta, Rabu (1 Oktober 2025). Melalui gerak dan irama yang berpadu harmonis, kedua negara menegaskan bahwa hubungan persahabatan mereka tak hanya dibangun lewat diplomasi politik atau kerja sama ekonomi, tetapi juga melalui jembatan budaya yang kokoh.

Pertunjukan yang menghadirkan kelompok tari “Bahor” dari Uzbekistan serta kelompok tari Indonesia ini menjadi simbol kedekatan dua bangsa yang secara geografis terpisah jauh, namun memiliki nilai-nilai dan warisan budaya yang serupa. Acara tersebut bukan sekadar pertunjukan seni biasa, tetapi juga perayaan atas persahabatan abadi dan hubungan antar-masyarakat yang terus berkembang.

Budaya sebagai Jembatan Kedekatan Dua Bangsa

Dalam sambutannya, Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menegaskan bahwa acara tersebut tidak dimaksudkan sebagai ajang kompetisi.

"Acara hari ini bukanlah sebuah kompetisi. Ini adalah malam persahabatan dan solidaritas," ujar Eshonov saat membuka pertunjukan tari tersebut.

Ia menyebutkan bahwa meskipun Uzbekistan dan Indonesia terpisah jarak ribuan kilometer, keduanya tetap dekat di hati berkat kedekatan budaya dan spiritual. Nilai-nilai bersama serta tradisi yang mirip menjadi fondasi kuat bagi hubungan kedua negara.

"Indonesia, bagi Uzbekistan, merupakan negara yang jauh secara geografis tetapi dekat di hati karena dipersatukan oleh kedekatan budaya dan spiritual, nilai-nilai bersama dan tradisi yang serupa," lanjutnya.

Pertunjukan tari gabungan ini, menurut Eshonov, diharapkan bisa mempererat hubungan antar-masyarakat dari kedua negara. Ia percaya kegiatan budaya semacam ini dapat memperdalam pemahaman satu sama lain sekaligus memperkuat hubungan jangka panjang.

“Acara seperti ini mendekatkan masyarakat kita dan membantu kita untuk mempelajari budaya serta tradisi kedua negara, serta mempromosikan hubungan antar-masyarakat,” ungkapnya optimistis.

Kolaborasi Budaya yang Kaya Nilai

Pertunjukan yang berlangsung meriah tersebut tidak hanya menampilkan kekayaan warisan budaya dari Indonesia dan Uzbekistan, tetapi juga menjadi wadah bagi kedua bangsa untuk saling mengenal lebih dalam. Setiap tarian yang dipentaskan memancarkan nilai sosial, moral, dan kreativitas, sekaligus mencerminkan kekayaan sejarah yang dimiliki masing-masing negara.

Dari sisi Uzbekistan, keindahan tari tradisional yang ditampilkan Ensemble “Bahor” mencerminkan kekuatan budaya Asia Tengah yang sarat filosofi. Sementara itu, penampilan kelompok tari Indonesia memamerkan keragaman budaya Nusantara yang penuh warna dan makna.

Lebih dari sekadar hiburan, acara ini menjadi wahana diplomasi budaya yang menguatkan hubungan bilateral. Pertukaran nilai-nilai budaya yang terjadi lewat seni tari memperluas jembatan persahabatan kedua negara hingga ke tingkat masyarakat.

Apresiasi dari Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia menyambut baik kolaborasi budaya tersebut. Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo, yang hadir dalam acara itu, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama kedua negara dalam menyelenggarakan pertunjukan seni lintas budaya tersebut.

Giring menilai hubungan Indonesia dan Uzbekistan tidak hanya terjalin melalui kerja sama kontemporer seperti diplomasi atau ekonomi. Keduanya, kata dia, juga memiliki keterikatan yang mendalam dari sisi sejarah, khususnya sejarah Islam.

“Kedua negara juga terhubung melalui kedekatan budaya, terutama sejarah Islam, di mana Uzbekistan merupakan tempat kelahiran Imam Bukhari, salah satu ulama Islam terhebat yang menjadi kebanggaan bagi Uzbekistan dan umat Islam secara luas,” ujarnya.

Lebih jauh, Giring menekankan bahwa seni dapat menjadi jembatan hidup yang memperkuat hubungan dua negara. Melalui kolaborasi seperti ini, kedua bangsa dapat membangun pemahaman yang lebih dalam dan menghargai perbedaan budaya masing-masing.

Simbol Persahabatan dan Perayaan Nilai Bersama

Dalam kesempatan itu, Giring juga menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah dan rakyat Uzbekistan atas Hari Kemerdekaan yang diperingati setiap 1 September.

“Kebahagiaan Anda adalah kebahagiaan kami sebagai sahabat dan mitra,” ucapnya penuh kehangatan.

Ia menegaskan bahwa acara budaya tersebut bukan hanya sekadar pertunjukan tari. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan perayaan persahabatan, kedamaian, harmoni, saling menghormati, serta nilai-nilai bersama yang telah lama dijunjung oleh Indonesia dan Uzbekistan.

“Pertunjukan budaya ini lebih dari sekadar pertunjukan. Ini adalah perayaan atas persahabatan, kedamaian, harmoni, rasa saling menghormati, dan nilai-nilai yang dijunjung bersama oleh kedua negara,” katanya.

Warisan dalam Harmoni dan Persatuan

Mengusung tema "Warisan dalam Harmoni dan Persatuan melalui Budaya", konser tari gabungan Indonesia-Uzbekistan ini menjadi bukti nyata bahwa diplomasi budaya mampu menciptakan ruang dialog yang lebih dalam di luar ranah formal.

Melalui gerak yang lembut, musik yang mengalun, dan kostum penuh makna, pertunjukan tersebut menghadirkan pengalaman budaya yang memperkaya wawasan penonton tentang warisan masing-masing negara. Baik Indonesia maupun Uzbekistan menunjukkan bahwa seni dan budaya bukan hanya milik masa lalu, melainkan juga menjadi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan penuh pengertian.

Seni Sebagai Diplomasi yang Menyatukan

Pertunjukan kolaborasi tari ini bukan sekadar panggung hiburan, melainkan simbol nyata dari kekuatan diplomasi budaya. Indonesia dan Uzbekistan telah membuktikan bahwa hubungan antarbangsa tidak hanya dibangun melalui perjanjian politik atau kerja sama ekonomi, tetapi juga lewat pertukaran budaya yang menyentuh hati masyarakat.

Dengan jalinan persahabatan yang semakin erat, kedua negara berharap kerja sama di bidang seni dan budaya dapat terus diperluas ke berbagai sektor lainnya. Apa yang terwujud di atas panggung malam itu hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju kolaborasi yang lebih luas — di mana seni menjadi jembatan abadi yang mempersatukan dua bangsa dari dua benua.

Terkini