JAKARTA - Ambisi besar Real Madrid Basketball untuk membuka langkah impresif di awal musim EuroLeague 2025 harus tertunda. Tim raksasa asal Spanyol itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Virtus Bologna setelah kalah dengan skor 68-74 dalam pertandingan perdana yang berlangsung di Paladozza, Bologna, Italia, Rabu (1/10/2025) waktu setempat.
Hasil ini tentu menjadi pukulan bagi Madrid yang sebelumnya diunggulkan dalam duel tersebut. Meski sempat menunjukkan dominasinya pada awal pertandingan, tim asuhan Sergio Scariolo gagal mempertahankan performa hingga akhir laga. Mereka kesulitan menjaga konsistensi permainan, terutama dalam hal penyelesaian dari lini luar.
Awal Positif Madrid di Kuarter Pertama
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi dan intensitas tinggi dari kedua tim. Madrid membuka laga dengan sangat baik dan tampil disiplin dalam bertahan. Mereka hanya membiarkan Virtus Bologna mencetak 14 angka sepanjang kuarter pertama. Performa solid juga diperlihatkan oleh Mario Hezonja yang langsung menjadi motor serangan timnya.
Hezonja mencetak enam poin, sementara duet Edy Tavares dan Bruno Fernando bermain efektif di area paint. Pertahanan yang rapat dan eksekusi serangan yang efisien membuat Madrid menutup kuarter pertama dengan keunggulan 19-14.
Perubahan Tempo Permainan di Kuarter Kedua
Namun, momentum positif tersebut mulai luntur ketika Virtus Bologna meningkatkan intensitas permainan pada kuarter kedua. Perubahan strategi dari pelatih Virtus terbukti efektif, terutama lewat kontribusi Luka Vildoza, Morgan, dan Niang yang membuat tim tuan rumah perlahan membalikkan keadaan.
Madrid mencoba merespons dengan serangan cepat menjelang akhir paruh pertama, mencatatkan run 6-2 untuk memangkas defisit. Namun, usaha tersebut belum cukup untuk kembali unggul. Tim asuhan Scariolo harus puas tertinggal 35-38 saat turun minum.
Duel Ketat Berlanjut di Kuarter Ketiga
Memasuki kuarter ketiga, laga berjalan semakin sengit. Madrid berhasil menyamakan kedudukan menjadi 43-43 lewat aksi Gabriel Deck yang tampil agresif. Sayangnya, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Marcus Edwards muncul sebagai pembeda dengan mencetak enam poin beruntun yang kembali membawa Virtus menjauh.
Salah satu catatan buruk bagi Madrid adalah efektivitas tembakan tiga angka. Tim baru mampu mencetak tembakan tripoin pertamanya di menit ke-28 melalui Okeke. Minimnya kontribusi dari lini luar ini menjadi salah satu faktor utama mengapa mereka kesulitan mengimbangi permainan Virtus. Kuarter ketiga akhirnya ditutup dengan keunggulan Virtus 55-50.
Perjuangan Madrid di Kuarter Penentuan
Pada kuarter terakhir, tekanan semakin berat bagi Real Madrid. Virtus Bologna berhasil memperlebar jarak menjadi 12 poin lewat tembakan tiga angka Edwards pada menit ke-36. Meski demikian, tim tamu tidak menyerah begitu saja. Dipimpin oleh Facundo Campazzo, Madrid melancarkan serangan balik dengan mencatatkan run 14-4, memangkas defisit menjadi hanya dua poin.
Kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan bahkan sempat hadir ketika Campazzo berusaha melakukan dunk, namun sayangnya aksinya digagalkan oleh blok impresif dari Smailagic. Momentum tersebut seolah menjadi titik balik terakhir dalam laga. Virtus Bologna kemudian berhasil menjaga keunggulan melalui eksekusi lemparan bebas yang memastikan kemenangan mereka dengan skor akhir 74-68.
Catatan dan Evaluasi untuk Real Madrid
Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi Real Madrid di awal musim EuroLeague. Meskipun Mario Hezonja tampil sebagai pencetak angka terbanyak dengan torehan 14 poin, secara kolektif tim belum menunjukkan efisiensi yang maksimal. Kesulitan dalam mencetak poin dari luar dan kehilangan momentum pada kuarter kedua menjadi catatan besar bagi pelatih Sergio Scariolo.
Awalnya, Madrid menunjukkan potensi besar dengan pertahanan yang solid dan transisi cepat. Namun, performa mereka menurun seiring dengan meningkatnya tekanan dari tuan rumah. Permainan Virtus yang lebih bertenaga di paruh kedua serta kontribusi besar dari pemain-pemain kunci seperti Edwards dan Vildoza menjadi penentu jalannya pertandingan.
Virtus Bologna Manfaatkan Dukungan Publik Sendiri
Bagi Virtus Bologna, kemenangan ini merupakan hasil yang sangat berarti. Bermain di depan pendukung sendiri di Paladozza, mereka mampu bangkit dari tekanan awal dan membalikkan keadaan dengan determinasi tinggi. Performa impresif mereka terutama di sektor tembakan luar menjadi faktor pembeda yang membuat Madrid tidak bisa mengimbangi.
Kemenangan ini juga menjadi modal berharga bagi Virtus untuk melangkah lebih percaya diri di kompetisi EuroLeague 2025, sekaligus menunjukkan bahwa mereka layak diperhitungkan sebagai salah satu pesaing kuat musim ini.
Penutup: Awal yang Menjadi Peringatan
Bagi Real Madrid Basketball, kekalahan di laga perdana bukanlah akhir dari segalanya, namun menjadi peringatan dini bahwa persaingan di EuroLeague musim ini akan sangat ketat. Mereka perlu segera melakukan pembenahan, terutama dalam aspek penyelesaian tembakan tiga angka dan konsistensi permainan di setiap kuarter.
Meski gagal meraih hasil positif, perjalanan Madrid di musim ini masih panjang. Dengan pengalaman dan kualitas skuad yang dimiliki, tim asal Spanyol itu diyakini akan bangkit dan tetap menjadi salah satu kandidat kuat untuk bersaing memperebutkan gelar juara.