JAKARTA - Sebagai bagian dari komitmen dalam melayani konektivitas antarpulau di kawasan timur Indonesia, PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Nabire resmi mengumumkan jadwal kapal perintis yang akan beroperasi selama bulan November 2025.
Jadwal tersebut mencakup pelayaran menuju sejumlah wilayah pesisir dan kepulauan di Papua, termasuk Biak, Serui, dan Jayapura, yang menjadi jalur penting bagi mobilitas masyarakat dan arus logistik di kawasan tersebut.
Rilis jadwal ini menjadi langkah rutin PELNI dalam memberikan informasi terbuka kepada masyarakat agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.
Selain memuat waktu keberangkatan dan kedatangan kapal, jadwal tersebut juga disertai tarif penumpang yang ditetapkan dengan prinsip terjangkau dan subsidi, guna mendukung konektivitas di wilayah-wilayah terpencil yang belum memiliki transportasi reguler.
Dua Kapal Andalan Layani Jalur Papua
Dalam pelayaran bulan November 2025 ini, terdapat dua kapal perintis utama yang akan melayani rute di wilayah kerja PELNI Nabire, yakni KM Sabuk Nusantara 63 dan KM Sabuk Nusantara 58.
Kapal pertama, KM Sabuk Nusantara 63, dijadwalkan memulai pelayaran pada Rabu, 5 November 2025, dari Pelabuhan Yaur. Kapal ini akan tiba pukul 19.00 WIT dan kembali berangkat pada pukul 22.00 WIT, dengan rute menuju sejumlah daerah pesisir seperti Wapoga, Waren, Kaipuri, Dawai, Serui, Ansus, Poom, dan Biak.
Sementara itu, KM Sabuk Nusantara 58 dijadwalkan berangkat pada Kamis, 6 November 2025, dari Pelabuhan Napan. Kapal ini akan tiba pukul 12.00 WIT dan bertolak kembali pukul 14.00 WIT, dengan rute yang lebih panjang meliputi Yaur, Teluk Umar, Napan, Wapoga, Biak, Serui, Waren, Puiway, Teba, hingga Jayapura.
Kedua kapal tersebut merupakan bagian dari armada perintis PELNI yang ditugaskan untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum dilayani kapal komersial reguler, memastikan akses masyarakat terhadap layanan transportasi laut tetap terbuka.
Tarif Terjangkau untuk Dukung Mobilitas Warga
Selain jadwal pelayaran, PELNI Cabang Nabire juga mengumumkan tarif resmi kapal perintis untuk berbagai rute. Penetapan tarif ini dilakukan dengan memperhatikan jarak tempuh dan kemampuan ekonomi masyarakat setempat, sehingga biaya perjalanan tetap terjangkau.
Beberapa contoh tarif kapal perintis yang berlaku pada bulan November 2025 antara lain:
Yaur–Biak: Rp58.500
Yaur–Serui: Rp43.500
Yaur–Jayapura: Rp69.500
Tarif tersebut mencerminkan komitmen pemerintah dan PELNI dalam mendukung transportasi laut yang inklusif, di mana harga tiket tidak menjadi penghalang bagi masyarakat pesisir untuk bepergian, berdagang, ataupun mengakses layanan publik di kota yang lebih besar.
Dengan tarif subsidi yang tetap dipertahankan, kapal perintis menjadi tulang punggung konektivitas antarwilayah di Papua Tengah, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau jalur darat atau udara.
Jadwal Kapal Perintis Resmi Bulan November 2025
PELNI Nabire menegaskan bahwa jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal telah disusun dengan memperhatikan kondisi cuaca dan kelayakan pelayaran di wilayah Papua. Masyarakat diimbau untuk memeriksa jadwal secara berkala agar tidak tertinggal keberangkatan kapal.
Pihak PELNI juga mengingatkan agar pembelian tiket dilakukan hanya di loket resmi PELNI atau kanal pemesanan yang telah ditunjuk, guna menghindari praktik percaloan dan memastikan keamanan transaksi.
Langkah ini diambil agar pelayanan kepada masyarakat tetap tertib dan transparan, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan kenyamanan serta kepastian jadwal bagi seluruh pengguna jasa transportasi laut.
Dorong Akses dan Perekonomian Wilayah Pesisir Papua
Pelayanan kapal perintis yang dioperasikan PELNI memiliki arti penting tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai penunjang perekonomian daerah. Dengan adanya jadwal kapal yang rutin, distribusi logistik seperti bahan makanan, kebutuhan pokok, dan barang dagangan dapat berjalan lebih lancar ke berbagai pelosok Papua.
Selain itu, keberadaan kapal perintis juga membantu mobilitas tenaga kerja, pelajar, dan pelaku usaha kecil yang bergantung pada transportasi laut sebagai sarana utama menuju kota-kota besar.
PELNI Nabire berharap layanan ini mampu memperkuat konektivitas di wilayah Papua Tengah dan sekitarnya, sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Komitmen PELNI untuk Akses Laut yang Merata
Dengan pengumuman jadwal kapal perintis bulan November 2025 ini, PELNI kembali menegaskan komitmennya sebagai perusahaan pelayaran nasional yang berperan penting dalam pemerataan layanan transportasi laut di Indonesia timur.
Melalui keberadaan KM Sabuk Nusantara 63 dan KM Sabuk Nusantara 58, masyarakat di wilayah pesisir Papua kini memiliki kepastian akses untuk bepergian maupun mengirim barang ke berbagai daerah tujuan.
“PELNI Cabang Nabire mengimbau masyarakat agar memperhatikan jadwal keberangkatan masing-masing kapal serta melakukan pembelian tiket di loket resmi untuk menghindari kendala keberangkatan,” demikian keterangan resmi pihak perusahaan.
Dengan dukungan pelayanan yang semakin terencana, diharapkan kapal perintis PELNI dapat terus menjadi penghubung utama antarpulau di Papua, memperlancar mobilitas masyarakat, dan menjaga kelancaran arus distribusi barang di wilayah pesisir dan kepulauan.