KONI Tegaskan Penyelesaian Dualisme Cabang Olahraga Segera

Kamis, 06 November 2025 | 11:31:14 WIB
KONI Tegaskan Penyelesaian Dualisme Cabang Olahraga Segera

JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menegaskan komitmennya untuk segera menuntaskan dualisme kepengurusan yang terjadi di sejumlah cabang olahraga, sejalan dengan arahan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI Purnawiran Marciano Norman, menyatakan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya ke Ranah Minang, Sumatera Barat, Kamis lalu, yang juga bertepatan dengan pelantikan kepengurusan KONI Provinsi Sumatera Barat periode 2025-2029.

“Kita berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan itu,” kata Marciano. Pernyataan ini menegaskan bahwa KONI Pusat menaruh perhatian serius pada masalah organisasi olahraga yang berpotensi mengganggu pengembangan prestasi atlet di tingkat nasional maupun internasional.

Masalah Bukan pada Anggota KONI
Marciano Norman menekankan, sejatinya dualisme organisasi olahraga tidak terjadi di tubuh KONI. Menurutnya, pihak yang berselisih sama sekali bukan anggota atau pengurus KONI, sehingga permasalahan timbul karena ada pihak luar yang mencoba memanfaatkan ruang bagi cabang olahraga tertentu untuk berdiri di luar struktur KONI.

“Kalau anggota KONI semuanya solid tetapi ada pihak lain yang memberikan ruang kepada cabang olahraga untuk mereka berdiri di luar KONI dan itulah masalahnya,” ujar Marciano.

Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya keterpaduan internal KONI agar semua kepengurusan cabang olahraga beroperasi sesuai mekanisme resmi organisasi. KONI melihat bahwa koordinasi dan kepatuhan terhadap struktur resmi organisasi menjadi fondasi utama untuk menghindari perpecahan yang tidak perlu.

Kepatuhan pada Aturan Jadi Kunci
Ketua Umum KONI juga menyampaikan bahwa penyelesaian permasalahan dualisme harus merujuk pada aturan perundang-undangan yang berlaku. Semua pihak yang terlibat di cabang olahraga yang bermasalah harus patuh dan tunduk pada regulasi yang ada.

“Jika semua urusan olahraga nasional diserahkan kepada KONI, maka tidak akan ada perpecahan organisasi. Tetapi itu harus tetap berpatokan kepada undang-undang yang mengatur secara jelas tugas dan fungsi masing-masing organisasi,” jelas Marciano.

Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi agar dualisme tidak berlarut-larut, sekaligus menjaga agar tata kelola cabang olahraga tetap profesional, transparan, dan terstruktur. Kepatuhan terhadap aturan bukan hanya soal formalitas, tetapi juga strategi untuk memastikan kelancaran pembinaan atlet.

Fokus Utama: Prestasi Atlet Indonesia
Marciano menegaskan, polemik yang terjadi, misalnya di cabang olahraga tinju dan tenis meja, tidak boleh sampai merugikan atlet yang tengah berprestasi. Ia mengingatkan bahwa konflik internal bisa menjadi hambatan serius bagi pengembangan potensi atlet, bahkan membuka celah bagi negara lain untuk lebih unggul di bidang olahraga yang sama.

“Kita harus sadar, hanya bersatu yang bisa membuat olahraga Indonesia ini berprestasi,” ucap Marciano. Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan atlet Indonesia di kancah internasional sangat bergantung pada stabilitas dan kesatuan organisasi olahraga di dalam negeri.

KONI Pusat menaruh perhatian khusus agar semua kepengurusan cabang olahraga, baik di tingkat nasional maupun daerah, menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Hal ini penting untuk memastikan setiap atlet mendapat pembinaan optimal tanpa terganggu oleh konflik internal.

Selain itu, penyelesaian dualisme juga menjadi bagian dari upaya KONI untuk meningkatkan profesionalisme organisasi olahraga Indonesia secara keseluruhan. Dengan struktur yang jelas dan kepatuhan terhadap peraturan, setiap cabang olahraga bisa lebih fokus pada pengembangan kualitas atlet dan prestasi di berbagai kompetisi.

Dengan komitmen yang kuat, KONI Pusat berupaya menuntaskan dualisme cabang olahraga secepat mungkin. Fokus utama tetap pada kepatuhan terhadap aturan, keterpaduan internal, dan keberhasilan atlet Indonesia di kancah internasional. 

Penyelesaian konflik organisasi bukan hanya soal administratif, tetapi juga investasi jangka panjang untuk prestasi olahraga nasional.

Melalui pendekatan ini, diharapkan cabang olahraga yang sebelumnya mengalami konflik dapat kembali fokus pada pengembangan kemampuan atlet, meningkatkan kualitas kompetisi, dan mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga internasional.

Terkini

BMKG Imbau Waspadai Hujan dan Gelombang Laut Hari Ini

Kamis, 06 November 2025 | 17:01:59 WIB

BMKG Imbau Waspada La Nina dan Badai Seroja 2025-2026

Kamis, 06 November 2025 | 17:01:56 WIB

Kolam Retensi Jati Jadi Penopang Pengendalian Banjir Kudus

Kamis, 06 November 2025 | 17:01:53 WIB

Tol Getaci Ditargetkan 2026, Proyek Terpanjang Indonesia

Kamis, 06 November 2025 | 17:01:51 WIB