JAKARTA - Menutup sembilan bulan pertama tahun 2025 dengan kinerja solid, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih dua digit.
Strategi diversifikasi usaha yang dijalankan secara konsisten menjadi fondasi penting dalam mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah dinamika industri alat kesehatan dan distribusi farmasi nasional.
Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji, menjelaskan bahwa hingga kuartal III-2025, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp11,1 triliun, atau tumbuh 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Lebih menggembirakan lagi, laba bersih perusahaan meningkat 16,3 persen menjadi Rp294 miliar, sementara gross profit naik 5,6 persen menjadi Rp1,07 triliun.
“Kinerja ini menunjukkan efektivitas strategi diversifikasi bisnis yang dijalankan secara berkesinambungan. Kami terus memperkuat integrasi lintas entitas anak dan menjaga efisiensi operasional, sehingga pertumbuhan yang dicapai tetap berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Krestijanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Pertumbuhan yang solid ini menjadi bukti bahwa MDLA mampu menjaga keseimbangan antara ekspansi usaha dan efisiensi operasional, dua hal yang krusial dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Manufaktur Alat Kesehatan Dorong Ekspansi Regional
Salah satu pilar utama pertumbuhan MDLA berasal dari sektor manufaktur alat kesehatan. Melalui entitas anaknya, PT Deca Metric Medica (DMM), perusahaan berhasil mencatat capaian penting berupa ekspor perdana ke Timor Leste dan Kamboja.
Langkah ini menandai tonggak strategis bagi DMM dalam memperluas jangkauan pasar ke tingkat regional Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen alat kesehatan yang kompetitif.
Ekspansi ke luar negeri menjadi bagian dari strategi jangka panjang MDLA dalam menciptakan rantai pasok yang tangguh dan meningkatkan kontribusi ekspor nasional dari sektor alat kesehatan. Dengan fokus pada kualitas dan inovasi produk, DMM diharapkan mampu memperkuat penetrasi di pasar global yang kian kompetitif.
Platform Digital Tumbuh Pesat di Segmen B2B dan B2C
Selain sektor manufaktur, pertumbuhan signifikan juga terjadi di lini platform digital milik MDLA. Dua kanal utama, yakni GPOS B2B dan GoApotik, mencatat performa positif sepanjang kuartal III-2025.
Platform GPOS B2B menunjukkan peningkatan kinerja dengan pertumbuhan penjualan 10 persen serta perluasan cakupan distribusi hingga 22 persen. Kinerja ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mengoptimalkan potensi bisnis antarperusahaan (business-to-business) melalui digitalisasi rantai pasok dan sistem pemesanan yang lebih efisien.
Sementara itu, di segmen business-to-consumer (B2C), platform GoApotik menunjukkan kinerja impresif dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 31 persen. Jumlah pelanggan meningkat 34 persen, sedangkan volume transaksi naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja positif kedua platform digital tersebut memperkuat posisi MDLA sebagai pemain terintegrasi di ekosistem kesehatan dan farmasi digital Indonesia. Melalui pendekatan berbasis teknologi, perusahaan berhasil meningkatkan akses pelanggan terhadap produk kesehatan sekaligus memperluas jangkauan layanan ke berbagai segmen pasar.
Distribusi Diperluas Lewat Kemitraan Strategis Baru
Di segmen distribusi, entitas anak PT Anugrah Argon Medica (AAM) terus memperluas jaringan kemitraan strategis. Hingga akhir kuartal III-2025, AAM berhasil menambah empat principal baru, yang terdiri dari satu kategori consumer health dan tiga dari sektor alat kesehatan.
Penambahan mitra ini menjadi bukti bahwa AAM tetap menjadi salah satu pemain utama dalam industri distribusi farmasi dan alat kesehatan nasional. Melalui jaringan distribusi yang luas dan infrastruktur logistik yang efisien, perusahaan mampu menjaga ketepatan pasokan ke berbagai wilayah Indonesia.
Ekspansi kemitraan juga memperkuat kemampuan MDLA dalam menyediakan produk kesehatan yang lebih beragam, baik untuk kebutuhan rumah tangga, fasilitas medis, maupun institusi farmasi. Langkah ini sekaligus menunjukkan upaya konsisten perusahaan dalam memperkuat rantai pasok nasional yang stabil dan berdaya saing tinggi.
Efisiensi dan Integrasi Jadi Pondasi Pertumbuhan
MDLA menempatkan efisiensi lintas lini bisnis dan integrasi antar entitas anak sebagai dua pilar utama dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan. Pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mempercepat proses distribusi, serta memperkuat sinergi antara sektor manufaktur, distribusi, dan platform digital.
Krestijanto Pandji menegaskan bahwa perusahaan akan terus fokus memperkuat daya saing dan ketahanan bisnis melalui strategi yang adaptif terhadap perubahan pasar.
Menurutnya, keberhasilan mempertahankan pertumbuhan laba dua digit di tengah tantangan industri menjadi indikator bahwa strategi diversifikasi yang diterapkan telah berjalan efektif dan terukur.
Dengan kombinasi antara inovasi digital, ekspansi pasar regional, dan efisiensi operasional, MDLA optimistis dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif hingga akhir 2025 dan seterusnya.
Menatap Akhir Tahun dengan Optimisme
Memasuki kuartal terakhir tahun 2025, manajemen MDLA melihat prospek bisnis yang tetap menjanjikan, terutama di sektor kesehatan dan digital yang masih memiliki potensi besar untuk bertumbuh. Dengan memperkuat kolaborasi strategis, efisiensi, dan pengembangan teknologi, MDLA berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi yang relevan bagi masyarakat dan mitra bisnisnya.
Kinerja positif di berbagai lini bisnis menunjukkan bahwa Medela Potentia Tbk tidak hanya fokus pada pertumbuhan angka, tetapi juga pada pembangunan ekosistem bisnis yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.