Arab Saudi Tegaskan Sikap soal Isu Penjualan Newcastle dan Barcelona

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:26:34 WIB
Arab Saudi Tegaskan Sikap soal Isu Penjualan Newcastle dan Barcelona

JAKARTA - Isu besar kembali mengguncang sepak bola Eropa ketika rumor keterlibatan Arab Saudi dalam rencana akuisisi Barcelona mencuat ke permukaan. 

Spekulasi tersebut bahkan menyeret nama Newcastle United, klub Inggris yang kini berada di bawah kepemilikan Dana Investasi Publik Arab Saudi atau PIF. Banyak pihak bertanya-tanya apakah penjualan Newcastle akan menjadi jalan untuk membiayai ambisi besar itu.

Kabar ini mencuat seiring laporan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman disebut tengah menyiapkan tawaran fantastis senilai 10 miliar euro. Jika terealisasi, langkah tersebut berpotensi menjadi salah satu investasi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

Namun di balik rumor yang beredar luas, sikap Arab Saudi melalui PIF justru memberikan sinyal yang cukup tegas. Indikasi kuat menunjukkan bahwa Newcastle tidak berada dalam daftar aset yang akan dilepas, meski peluang investasi di Barcelona tetap terbuka.

Kondisi Keuangan Barcelona dan Daya Tarik Investasi

Barcelona memang sedang berada dalam tekanan finansial yang tidak ringan. Klub raksasa Spanyol itu menanggung beban utang mendekati dua miliar paun, sebuah situasi yang membatasi ruang gerak mereka di bursa transfer.

Pada musim panas 2025, Barcelona bahkan hanya mampu mengeluarkan dana di bawah 30 juta paun untuk mendatangkan pemain baru. Kondisi tersebut memunculkan kebutuhan akan suntikan modal besar demi menjaga daya saing klub.

Jika investasi dari Arab Saudi benar-benar terjadi, dana segar itu tentu bisa menjadi solusi signifikan. Namun, setiap rencana pengambilalihan Barcelona bukan perkara sederhana karena struktur kepemilikan klub berbasis anggota.

Para anggota Barcelona dikenal sangat menjunjung tinggi nilai historis dan tradisi klub. Faktor ini membuat proses masuknya investor eksternal harus melalui berbagai tahapan yang rumit dan sensitif.

PIF dan Arah Investasi Global

Dalam beberapa tahun terakhir, PIF dikenal sangat aktif mengucurkan dana ke berbagai sektor olahraga. Mulai dari sepak bola, golf, hingga ajang balap, semuanya menjadi bagian dari ekspansi global Arab Saudi.

Meski demikian, belum ada kejelasan apakah potensi investasi ke Barcelona akan dilakukan langsung oleh Mohammed bin Salman atau melalui PIF. Opsi terakhir inilah yang memunculkan kembali spekulasi soal masa depan Newcastle United.

Saat ini, PIF menguasai 85 persen saham Newcastle. Di bawah kepemilikan tersebut, klub menjalani proyek jangka panjang yang terukur bersama Eddie Howe sebagai pelatih utama.

Puncak pencapaian proyek ini adalah keberhasilan Newcastle meraih trofi pertama dalam 70 tahun setelah menjuarai Carabao Cup. Prestasi tersebut memperkuat keyakinan bahwa Newcastle masih menjadi aset penting bagi PIF.

Penegasan PIF soal Newcastle United

Berbagai laporan menegaskan bahwa PIF tidak memiliki rencana untuk melepas Newcastle. Koresponden senior sepak bola Give Me Sport, Ben Jacobs, bahkan menyatakan sejak Desember 2022 bahwa kemungkinan penjualan tersebut nyaris tidak ada.

Setahun kemudian, pernyataan serupa datang dari Amanda Staveley, mantan CEO Newcastle. Dalam forum Financial Times Football Summit, ia menjelaskan filosofi awal kepemilikan klub.

"Kami sejak awal sangat jelas menginginkan klub dengan basis penggemar yang penuh gairah, dan kami mendapatkannya," kata Staveley.

Ia juga menegaskan bahwa Newcastle dipilih karena nilai investasinya yang realistis. Menurutnya, konsorsium tidak tertarik mengejar klub-klub dengan valuasi jauh lebih mahal.

Pendapat tersebut kembali diperkuat oleh CEO Newcastle saat ini, David Hopkinson. Ia mengaku berkomunikasi setiap hari dengan pihak PIF dan menegaskan kuatnya hubungan emosional antara klub dan pemilik.

"Ini adalah pemain global yang sangat, sangat besar," ujar Hopkinson tentang PIF. "Namun, saya sungguh percaya dari lubuk hati terdalam bahwa kami adalah investasi favorit mereka."

Newcastle di Bawah Pemilik Terkaya Dunia

Melalui PIF, Newcastle kini memiliki pemilik terkaya di dunia sepak bola. Selisih kekayaan pemilik mereka bahkan mencapai lebih dari 450 miliar paun dibanding pemilik klub lainnya.

Kondisi ini menjadi kontras jika dibandingkan dengan era kepemilikan Mike Ashley. Pada masa itu, Newcastle minim ambisi dan bahkan sempat terdegradasi ke Championship.

Ketika PIF mengakuisisi mayoritas saham pada 2021, ekspektasi publik mengarah pada belanja besar-besaran seperti yang dilakukan Chelsea atau Manchester City di masa lalu. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi.

Sejak pengambilalihan, Newcastle telah menghabiskan sekitar 730,85 juta paun untuk mendatangkan 27 pemain. Strategi belanja dilakukan dengan lebih terukur dan menyebar.

Dana tidak difokuskan pada satu atau dua bintang besar, melainkan digunakan untuk memperkuat fondasi skuad secara menyeluruh. Pendekatan ini menunjukkan keseriusan PIF dalam membangun klub jangka panjang.

Dengan semua sinyal tersebut, rumor penjualan Newcastle demi Barcelona tampaknya tidak memiliki dasar kuat. Arab Saudi melalui PIF justru menegaskan komitmennya untuk menjaga Newcastle sebagai investasi strategis, sembari tetap membuka peluang ekspansi lain di dunia sepak bola global.

Terkini