Erick Thohir

Erick Thohir Ungkap Lima Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

Erick Thohir Ungkap Lima Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
Erick Thohir Ungkap Lima Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

JAKARTA - PSSI tengah berada di persimpangan penting untuk menentukan pelatih baru Timnas Indonesia. 

Kekosongan posisi pelatih terjadi setelah pemecatan Patrick Kluivert akibat kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026 pada Oktober lalu. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah memiliki lima kandidat potensial untuk menakhodai skuad Garuda, namun keputusan final belum dibuat.

“Sudah ada 5 nama (pelatih), tapi kami harus godok lagi,” ujar Erick Thohir dalam video YouTube Bukan Kaleng-kaleng. Pernyataan ini menunjukkan bahwa PSSI bergerak dengan hati-hati, mengingat pentingnya peran pelatih dalam membangun fondasi tim nasional yang kompetitif di level internasional.

Proses Seleksi Pelatih Tidak Bisa Terburu-buru

Erick menegaskan, penunjukan pelatih Timnas Indonesia bukan keputusan yang bisa diambil secara cepat. PSSI ingin melalui proses yang matang dengan mempertimbangkan banyak faktor, mulai dari kesiapan kandidat hingga kesesuaian filosofi dengan tim.

“Kita itu ada FIFA Matchday pada November 2025, tapi yang besar itu nanti tahun depan, Maret, lalu ada Juni, September, Oktober, dan November. Nah, kembali belajar ya. 

Kita kembali coba menjaring nama lebih banyak,” tutur Erick. Pernyataan ini menekankan bahwa pengumuman resmi kemungkinan baru terjadi pada 2026, sehingga publik harus bersabar menunggu keputusan akhir.

Selain itu, Erick menekankan perlunya diskusi dengan berbagai pihak, termasuk stakeholder di PSSI maupun pemerintah. Proses ini bertujuan memastikan bahwa pelatih yang terpilih mampu membawa Timnas Indonesia ke level lebih tinggi.

“Kalau sampai 5 nama ini, kami harus coba diskusi dulu dengan banyak pihak, termasuk yang ada di PSSI maupun stakeholder yang ada di pemerintah. Kami harus mulai ini karena 5 nama ini satu belum tentu tersedia. Maksudnya, ini baru cita-cita,” ujar Erick.

Pelajaran dari Penunjukan Patrick Kluivert

Erick juga mengenang pengalaman saat PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih sebelumnya. Saat itu, proses seleksi berlangsung ketat: dari 10 nama disaring menjadi lima, hingga akhirnya Kluivert terpilih mengalahkan kandidat lainnya.

“Nah, sekarang ini lima nama. Bagaimana kalau lima-limanya tidak? Kami juga perlu proses dan perlu kesabaran,” jelas Erick. Pernyataan ini menekankan bahwa PSSI selalu menempuh pendekatan sistematis dan tidak ingin tergesa-gesa, meski tekanan untuk menemukan pelatih yang tepat cukup besar.

Menurut Erick, pengalaman menunjuk pelatih asing sebelumnya memberi pelajaran penting: kesiapan kandidat, filosofi tim, dan kompatibilitas budaya sepak bola Indonesia menjadi faktor kunci dalam proses seleksi. Hal ini memastikan bahwa keputusan yang diambil akan mendukung visi jangka panjang pengembangan Timnas Indonesia.

Kandidat dari Berbagai Negara, Nama Masih Dirahasiakan

Meski sudah memiliki lima kandidat, Erick belum bersedia menyebut nama pelatih yang masuk daftar. Ia menekankan bahwa publik harus menunggu pengumuman resmi, karena kemungkinan beberapa kandidat belum tersedia atau bisa menolak tawaran.

“Masalahnya, kalau saya sebut negara dan nama, tiba-tiba dia tidak mau. Malu lah ya. Tapi, pasti ada dari tiga sampai empat negara,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Pernyataan ini memberi indikasi bahwa PSSI tengah menjaring kandidat dari luar negeri. Langkah ini sejalan dengan upaya mengembangkan standar kompetisi dan profesionalisme di tim nasional, sekaligus mencari pelatih yang mampu membawa Timnas Indonesia bersaing di level Asia maupun dunia.

Harapan untuk Masa Depan Timnas Indonesia

Proses seleksi yang hati-hati ini menunjukkan bahwa PSSI ingin memastikan Timnas Indonesia memiliki fondasi yang kuat di bawah pelatih baru. Erick menekankan pentingnya kesabaran publik dan stakeholder dalam menunggu pengumuman resmi.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun tim nasional yang kompetitif, mengingat pertandingan internasional penting akan berlangsung sepanjang 2026. 

Dengan persiapan yang matang, diharapkan pelatih baru bisa memaksimalkan potensi pemain muda sekaligus mengembalikan prestise Timnas Indonesia di mata internasional.

Erick menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa proses ini bukan hanya soal nama, tetapi soal visi, kesabaran, dan konsistensi dalam membangun tim yang bisa membanggakan bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index