JAKARTA - Calon jemaah haji Indonesia yang dijadwalkan berangkat pada tahun 2026 sudah bisa bersiap-siap. 

Pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) menetapkan bahwa pelunasan biaya haji tahap pertama dimulai pada 19 November 2025.

Kabar ini menjadi sinyal penting bagi calon jemaah yang sudah lama menanti keberangkatan, terutama mereka yang sempat tertunda karena kuota terbatas pada tahun sebelumnya.

Dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Haji, disepakati bahwa biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp87,4 juta. Namun, jemaah hanya perlu membayar Rp54,1 juta, sedangkan sisanya ditanggung pemerintah melalui subsidi.

Menariknya, biaya haji tahun 2026 turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp89,4 juta, dengan porsi pembayaran jemaah Rp55,4 juta atau sekitar 62% dari total BPIH.

Pembagian Kuota dan Tahapan Pelunasan

Untuk musim haji 2026, Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah. Jumlah ini terbagi menjadi 203.320 jemaah haji reguler—termasuk petugas haji daerah dan pembimbing ibadah—serta 17.680 jemaah haji khusus.

Pelunasan biaya haji tahap pertama ini berlaku bagi kelompok berikut:

Jemaah reguler yang sudah lunas tetapi tertunda keberangkatannya.

Jemaah reguler yang masuk dalam alokasi kuota keberangkatan tahun 2026.

Jemaah prioritas lanjut usia.

“Pelunasan tahap pertama ini diperuntukkan bagi jemaah haji reguler telah lunas tunda berangkat, jemaah haji reguler masuk alokasi kuota keberangkatan tahun 2026 Masehi, dan prioritas jemaah haji reguler lanjut usia,” ujar Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf, dikutip dari Antara, Rabu (5/11/2025).

Irfan menambahkan bahwa pelunasan tetap menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) tentang Penetapan BPIH 1447 H/2026 M. Setelah tahap pertama selesai, tahap kedua akan dibuka jika masih ada kuota yang belum terisi.

“Pelunasan tahap kedua diperuntukkan bagi jemaah haji yang saat pelunasan tahap pertama mengalami kegagalan pelunasan, jemaah lanjut usia, penyandang disabilitas, jemaah terpisah dengan mahram atau keluarga, serta jemaah haji pada urutan berikutnya,” kata Irfan.

Sementara itu, untuk jemaah haji khusus, pelunasan dimulai lebih awal pada 11 November 2025. Tahap pertama diperuntukkan bagi jemaah yang sudah masuk alokasi kuota dan prioritas lansia.

Cara Cek Estimasi Keberangkatan Haji 2026

Calon jemaah yang ingin mengetahui perkiraan jadwal keberangkatan haji 2026 dapat mengeceknya secara online melalui aplikasi Pusaka buatan Kementerian Agama (Kemenag).

Berikut langkah-langkahnya:

Buka aplikasi Pusaka di ponsel Anda.

Pilih menu Islam.

Klik Layanan Haji dan Umrah.

Pilih Estimasi Keberangkatan.

Masukkan Nomor Porsi Haji Anda.

Tekan Cari Nomor Porsi.

Setelah itu, sistem akan menampilkan data estimasi keberangkatan, seperti:

Nomor porsi

Nama calon jemaah

Kabupaten/kota dan provinsi asal

Posisi porsi dalam kuota daerah

Tahun keberangkatan dalam kalender Masehi dan Hijriah

Jika Anda tidak menggunakan aplikasi, cara lain adalah melalui situs resmi haji.go.id. Cukup masukkan nomor porsi haji Anda di kolom yang tersedia, lalu tekan Enter. Situs akan otomatis menampilkan perkiraan jadwal keberangkatan Anda.

Persiapan Jelang Keberangkatan Haji

Dengan jadwal pelunasan yang sudah diumumkan, calon jemaah diimbau segera mempersiapkan diri, baik secara administratif maupun finansial. Pastikan semua dokumen haji seperti paspor, bukti setoran awal, dan surat kesehatan sudah lengkap.

Selain itu, calon jemaah perlu memastikan rekening haji di bank penerima setoran (BPS) masih aktif agar proses pelunasan berjalan lancar. Pemerintah juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap pihak-pihak tidak resmi yang menawarkan jasa pelunasan atau pengurusan kuota haji.

Kemenag menegaskan, seluruh proses pendaftaran, pelunasan, dan validasi data hanya dilakukan melalui sistem resmi pemerintah agar terhindar dari penipuan atau penyalahgunaan data.

Pelunasan Dimulai, Waktunya Cek Nomor Porsi Anda

Dengan dibukanya pelunasan biaya haji 2026 pada 19 November 2025, para calon jemaah kini bisa memastikan kembali status dan estimasi keberangkatannya. Pemerintah telah menyiapkan sistem digital yang memudahkan masyarakat memantau proses haji secara mandiri.

Melalui aplikasi Pusaka atau situs haji.go.id, calon jemaah dapat mengetahui dengan cepat posisi porsi dan perkiraan tahun keberangkatan mereka. Dengan begitu, persiapan menuju Tanah Suci bisa dilakukan lebih matang dan tenang.

Kementerian Haji dan Umrah berharap, dengan penurunan biaya dan peningkatan layanan, penyelenggaraan haji 2026 akan berlangsung lebih efisien, aman, dan berkesan bagi seluruh jemaah Indonesia.