JAKARTA - Setelah sempat terpukul oleh keputusan Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan, pasar kripto perlahan menunjukkan tanda pemulihan. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, sebagian besar aset digital utama bergerak di zona hijau secara harian, meski masih mencatatkan pelemahan dalam kinerja sepekan terakhir.
Bitcoin (BTC), sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, naik 0,52 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, dalam sepekan, harganya masih terkoreksi 0,91 persen. Saat ini, BTC bertengger di USD 109.814 per koin atau setara Rp 1,82 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.637 per dolar AS.
Ethereum dan XRP Juga Menguat Tipis
Aset kripto besar lainnya ikut mencatatkan penguatan meski terbatas. Ethereum (ETH) naik 0,19 persen dalam sehari, namun turun 1,81 persen secara mingguan dengan harga Rp 64,01 juta per koin.
Sementara itu, XRP juga menunjukkan pergerakan serupa, menguat 1,37 persen harian tetapi melemah 0,87 persen dalam sepekan, dan kini diperdagangkan di level Rp 41.592 per koin.
Di sisi lain, Binance Coin (BNB) mencatat kenaikan 0,84 persen dalam sehari tetapi turun 0,85 persen sepekan, dengan harga Rp 18,19 juta per koin. Sedangkan Solana (SOL) ikut naik 0,45 persen harian namun terkoreksi 3,01 persen secara mingguan, berada di Rp 3,11 juta per koin.
Cardano Tertekan, Dogecoin Menguat Tipis
Tidak semua aset kripto mampu bertahan di zona hijau. Cardano (ADA) justru menjadi salah satu koin yang masih berada di zona merah. Dalam 24 jam terakhir, ADA turun 0,22 persen dan merosot 6,97 persen dalam sepekan, dengan harga Rp 10.140 per koin.
Berbeda dengan ADA, Dogecoin (DOGE) — koin meme yang populer di kalangan investor ritel — menghijau 0,4 persen dalam sehari, meskipun masih turun 6,05 persen dalam sepekan. DOGE kini diperdagangkan di level Rp 3.097 per token.
Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) tetap bergerak stabil di sekitar USD 0,99 atau Rp 16.470 per token, menunjukkan kestabilan permintaan di tengah volatilitas pasar.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global mencapai USD 3,69 triliun, setara Rp 61.390 triliun, atau naik 0,75 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Tekanan dari The Fed Masih Bayangi Sentimen Pasar
Sebelumnya, pasar kripto sempat anjlok usai keputusan The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25 persen pada Rabu (30/10/2025). Meski langkah ini telah diantisipasi pelaku pasar, pernyataan hati-hati Ketua The Fed, Jerome Powell, memicu aksi jual di berbagai aset berisiko, termasuk kripto.
Nilai Bitcoin sempat anjlok di bawah USD 108.000, menggambarkan pola klasik “buy the rumor, sell the news.”
Menurut laporan Santiment yang dikutip dari Cryptopotato, penurunan harga ini terjadi karena pasar terlalu optimistis sebelum pengumuman kebijakan. Banyak investor berharap adanya sinyal pelonggaran lanjutan, namun Powell menegaskan pemangkasan suku bunga lanjutan belum tentu terjadi.
Pernyataan tersebut memicu aksi jual besar-besaran, di mana data on-chain menunjukkan lonjakan arus masuk ke bursa kripto. Hal ini menandakan banyak trader dengan posisi leverage tinggi terpaksa menjual asetnya untuk menghindari likuidasi.
Di sisi lain, sentimen sosial di komunitas kripto juga berubah negatif. Topik seperti “rate cut”, “Powell”, dan “The Fed” menjadi bahan diskusi hangat di berbagai platform media sosial.
Sinyal Pemulihan: Whale Mulai Akumulasi Bitcoin
Meski tekanan jangka pendek masih terasa, beberapa analis menilai pasar mulai menunjukkan potensi pemulihan alami. Santiment mencatat bahwa ketakutan publik yang meningkat justru sering kali menjadi sinyal awal rebound harga.
Setelah pernyataan Powell, korelasi Bitcoin dengan pasar saham mulai melemah, sementara pergerakannya semakin sejalan dengan emas — menandakan pergeseran menuju strategi defensif di kalangan investor.
Tingkat pendanaan di bursa utama kini juga telah kembali normal, mengindikasikan posisi leverage berlebihan telah terkikis. Beberapa “whale” (pemegang besar) pun terlihat melakukan akumulasi aset di tengah harga diskon, memanfaatkan momentum koreksi untuk menambah portofolio.
“Struktur harga Bitcoin masih bertahan di atas level support penting, meski sentimen investor tetap waspada,” tulis laporan Santiment.
Arah Pasar Kripto Selanjutnya
Dengan stabilnya kembali pendanaan dan mulai munculnya sinyal akumulasi dari pelaku besar, analis memperkirakan pasar kripto berpeluang memasuki fase konsolidasi sehat dalam waktu dekat.
Jika volatilitas global menurun dan kebijakan moneter The Fed tidak memberikan kejutan baru, Bitcoin dan altcoin utama berpotensi kembali menguat secara bertahap.
Namun demikian, para ahli tetap mengingatkan bahwa investasi kripto bersifat sangat berisiko dan memerlukan analisis matang sebelum mengambil keputusan.